Jatuh di Jalan Raya Tak Seindah Jatuh Cinta Ternyata

 
Pers Dialektika - Sepdi Hidayat Selaku Ketua Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dialektika STISIP Banten Raya, berangkat bersama para anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STISIP Banten Raya ke Universitas Negeri Islam Syeikh Yusuf (UNIS) Tangerang untuk Pelantikan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI).

Pagi itu kami begitu ceria, penuh tawa sambil menikmati perjalanan yang begitu indah melalui sepasang Bola Mata. Pukul 13.15 menjadi saksi begitu bahagianya kami setelah sampai di UNIS Tangerang.

Sesaat kami tercengang dengan bangunan-bangunan Kampus UNIS yang begitu megah, dan semoga suatu saat kampus STISIP kami tercinta bisa seperti UNIS dalam hal apapun itu.


Selang beberapa waktu kegiatan pun dimulai, acara berjalan sesuai dengan harapan. Tak ada hambatan, tak ada permasalahan. Dan pada hari itu pula dua (2) anggota DPM telah resmi dilantik menjadi Pengurus FL2MI Wilayah Banten Periode 2022/2023.

Begitu kegiatan selesai kami masih berada dalam suasana yang begitu ceria, sampai pada waktu dimana kami berada dalam perjalanan pulang, di tengah-tengah perjalanan dan tepat di lokasi perbatasan Serang-Tangerang salah satu anggota DPM yakni Emi Suliastini mengalami hal yang tak diinginkan, ia yang membonceng salah satu rekannya terjatuh dari motor.

Ada hal yang lucu dan membuat kami tertawa. Bahkan sampai saat ini jika kami mengingat hal itu, yaitu pada saat Sepdi mendapat kabar bahwa Emi jatuh dari motor, Sepdi langsung bergegas putar balik untuk Menjemput Emi dan Ica yang dibonceng tadi. Sesaimpainya di TKP, muka Emi dan Ica telah dihiasi Air Mata akibat kecelakaan itu.

"Kenapa bisa jatuh Mi? Ada Lobang atau karena apa?" tanya Sepdi sontak.

 "Ngga tau tiba-tiba saya sudah tergeletak di jalan aja," jawab Emi sambil menahan rasa nyeri. 

Sepdi sesaat berfikir, tak lama ia berbisik dalam hatinya, "Kok aneh bisa tiba tiba jatuh tanpa sebab."

Dia juga sambil menahan ketawa karena melihat Emon (nama panggilan Emi) bilang begitu sambil terisak nangis, dia juga tidak tega karena melihat luka yang bisa dikatakan lumayan parah.


Selepas itu Sepdi langsung membawa Emi ke Klinik terdekat untuk mendapat pertolongan pertama, namun ia kesulitan karena beberapa Klinik yang mereka datangi sudah tutup karena memang kondisi pada saat itu sudah larut malam, sampai pada akhirnya mereka mendapati Sebuah Klinik yang masih buka dan Emi langsung ditangani oleh pihak Klinik.

Waktu pun berlanjut dimana kami kembali melanjutkan perjalanan yang memang masih panjang. Sampai pada Pukul 23.30, Alhamdulilah kami sampai di Kampus STISIP Banten Raya dengan selamat.

Hufttt... perjalanan yang cukup membuat hati senang dan perut kencang karena ketawa terus terusan hehehe.***

Penulis : Sepdi Hidayat

Posting Komentar

0 Komentar