Disebut Kelas Preman, Mahasiswa Semester 2 IP Meminta Pengawas Segera Klarifikasi

PANDEGLANG - Pada Senin (13/04) lalu telah digelar di STISIP Banten Raya Ujian Tengah Semester. Namun tak seperti biasanya, mahasiswa di Kelas Ilmu Pemerintahan (IP) semester dua diduga telah berani-beraninya makan dan minum di depan pengawas saat UTS sedang berlangsung.

Dari informasi yang berhasil didapatkan oleh Pers Dialektika, kondisi kelas juga dikabarkan pengap oleh asap rokok. Tak terima, pengawas akhirnya membuat sebuah cuitan kekesalan di Status WhatsApp nya. Bahkan menyebut kelas tersebut sebagai kelas Preman.

Setelah dikonfirmasi, Wira Handika selaku ketua Kelas IP Semester Dua menegaskan itu tidak benar. Ia juga melanjutkan seharusnya seorang pengawas harus lebih bijak dan objektif lagi dalam menilai suatu apapun.

"Isu yg beredar terkait Kelas IP (Ilmu Pemerintahan) semester 2 khususnya, di mana kita yg disebut sebagai kelas Preman, kelas bau rokok, dan minum di depan pengawas saat sedang UTS berlangsung bahkan sampai dicap ngebantah itu tidak benar," katanya kepada Pers Dialektika, Kamis (13/04/2023).

Lebih lanjut, ia juga mengatakan memang kelas nya pada saat itu kondisinya pengap oleh asap rokok. Tapi itu bukan kelakuan Mahasiswa IP Semester Dua.

"Memang benar kelas kami pada saat sang pengawas ini masuk itu tercium bau rokok, akan tetapi bukan anak kelas kami yang melakukan asap rokok tersebut. Muncul melainkan itu perbuatan mahasiswa lain yg memang bukan anggota kelas kami (istilahnya numpang tempat buat ngudud di kelas kami)," lanjut Wira Handika.

Wira Handika juga berharap agar yang bersangkutan segera melakukan klarifikasi sesegera mungkin. Serta jadikan kasus tersebut sebagai bahan evaluasi untuk membuat Kampus STISIP Banten Raya lebih baik lagi ke depannya.

"Karena itu bukan kelakuan kami, otomatis sebetulnya kami juga sepakat dengan kepedulian si pengawas akan agenda wajib umat Islam tersebut. Hanya saja kami menyayangkan sikapnya yang seolah-olah telah mengerdilkan mahasiswa. Minimal ajak ngobrol lah kami, jangan tiba-tiba bikin narasi yang belum tentu kebenarannya. Ingat, ini bulan Ramadhan. Kami minta yang bersangkutan segera melakukan klarifikasi ya," pungkas Wira Handika.

(*/Red)

Posting Komentar

0 Komentar