 |
| (Sumber Gambar: Istimewa) |
Pers Dialektika - Apa yang terjadi itulah imbas dari apa yang di lakukan oleh diri sendiri atau merasakan perlakuan dari orang lain, dewasanya remaja bisa mampu melakukan hal di luar dari apa yang tidak di inginkan.
Menginjak masa remaja, jiwanya penuh gelora, remaja dengan kepribadian ini bisa jadi memberontak pada suatu keadaan yang di anggap tidak sesuai dengan penerimaan dirinya.
Kepribadian yang biasanya mengikuti bimbingan dan pengarahan orang lain bisa menjadi mendadak menjadi sadar kepada dirinya sendiri, kemungkinan menentukan standarnya sendiri.
Dia menambakan kepercayaan yang lebih besar, dia tidak mau bergantung kepada orang lain, dia mulai menguji dirinya sendiri dan kemampuannya sendiri, tapi yang manjadi bahan perhatian adalah lingkaran orang orang yang dapat melindungi dan di percayainya.
Baca Juga: Jatuh Di Jalan Raya Tak Seindah Jatuh Cinta Ternyata
Kemudian dewasanya remaja akan merasakan tekanan untuk melihat kedepan, dia membutuhkan banyak pimpinan pada masa masanya.
Jalan jalan pelarian dari tekanan untuk membuat keputusan mengenai hari depan banyak jumlahnya. Tingkat kepercayaan diri yang rendah dan selalu ragu untuk membuat keputusan yang sulit membuat kepribadian biasanya lambat dalam bersikap.
Dia dapat terperangkap dalam situasi yang menyergapnya. Tapi sekali dia tentukan pilihannya, sekalipun sangat lambat, dia akan bergerak maju dengan mantap.
Baca Juga: Tugas Mahasiswa Sebagai Pendongkrak Kekacauan Realitas
Bagian dari contoh adalah masa masa kuliah di perguruan tinggi misalnya sebagian besar merupakan jika ada bagian menganggap kuliah adalah ulangan daripada masa belajar di sekolah menengah.
Kepribadian ini dengan bersemangat memasuki dengan berbagai macam kegiatan sosial. Pembawaan wahana yang di diperolehnya mungkin tidak luar biasa, dia menganggap main ski di akhir Minggu lebih menarik dan menggairahkan dari pada kuliah akhir Minggu.
Tapi, kepribadian yang menarik ini membuat jaringan jaringan sosial yang mungkin akan bermanfaat untuk memajukan karirnya di hari kemudian.
Yang menjadi bagian dari pengaruh prilaku sisi positif pemberontakan remaja sekian persen terhitung secara sederhana sering menghendaki mobilitas, besikap bersahabat, riang dapat bergaul baik dengan siapa saja.
Dia terlibat dalam perkumpulan drama, organisasi pelajar, klub sosial, sejumlah kegiatan di luar pembelajaran. Dia hindari kelompok kelompok kecil yang ketan dan lebih senang dalam lingkungan teman teman yang luas, trakhir selalu optimis berada di kelompok yang tepat.***
0 Komentar